Minggu, 17 April 2016

Lelaki-ku, Ayah ^^

Ayah ..

Lelaki yang tak pernah sekalipun terlihat olehku meneteskan air mata. Lelaki pertama yang mengajariku arti “Cinta”. Lelaki yang tak sedikitpun menunjukkan masalah hidupnya. Lelaki yang selalu mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Lelaki yang selalu menempati posisi ter-special pada ruang hati.

Merinduimu, Ayaahh .. :’)


Selintas ingatan masa kecil itu hadir. Pada benak, ingatan memperlihatkan kembali caramu men-didik, mem-besar-kan, serta menyayangi kami. Melekat begitu erat, jejak hari yang terhabiskan denganmu. Yaa, cara(mu) men-tarbiyah kami sedikit beda. Ketegasan dan kedisiplinan wajib terpatuhi. kau menginginkan seorang anak yang kuat, tegar, dan mandiri. Bukan se-orang anak yang manja dan cengeng. Tak ada kata menyerah, “jika telah memulai maka selesaikanlah”. Demikian pesan yang sering tersampaikan. Juga “Ke-benar-an harus menang, maka jangan pernah mengalah pada ke-salah-an  merupakan kalimat motivasi yang selalu tergenggam oleh ingatan.


Ayah ..

Masih ku ingat, saat semuanya terlihat menakutkan. Pelukanmulah yang mendamaikan. Ketika semuanya pergi, kau memilih untuk tinggal bersamaku. Maka yang mana lagi yang ku pinta darimu sebagai bukti atas cinta itu?


Ayah ..

Ku tahu, di balik sikap(mu) yang terkesan tak perduli, mata itu menunjukkan rasa khawatir yang mendalam saat spasi men-jarak-an kita. Di balik senyum dan tawa yang kau nampakkan, mata itu menunjukkan ribuan beban hidup yang menghimpit dada juga pikiran. Hanya bisa meng-hela nafas panjang ayah, lagi-lagi kekuatan mu meruntuhkan kesedihan ku. Kau tak pernah mau membagi beban itu dengan kami. Selalu saja kau se-orang diri menanggungnya :’(


Ayah ..

Maaf, bila sampai hari ini masih banyak air mata yang terkuras. Maaf, sebab ku belum kuat seperti ayah. Maaf, untuk tiap keluh juga kesah yang tersampaikan oleh lisan. Maaf, sikap pun perbuatan selalu menyakiti hati yang selalu ada cinta untuk-ku di sana. Maaf, karena kebanggaan tak kunjung ayah dapatkan dari-ku.


ayah ..

Aku mencintaimu, aku menyayangimu. Sangaaat sangaat merindukanmu. Maafkan aku ayah :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar