Jumat, 19 Agustus 2016

Yang Dirindukan Langit



Kau—yang namanya selalu ada dalam rapalan do’a
Kau—yang hadirnya selalu dirindukan
Masihkah kita pada rasa yang sama?
Tentang ikrar mulia—tentang mimpi indah

Lihatlah--langit gelap, sepi, mendung, muram, duka
Awan lebat berbaris berdekatan, menumpahkan hujan pada bumi
Sunyi membentang di sepanjang perjalanan
Berkawankan rintikan hujan yang menemani

Kau seolah lupa, kau seolah hilang ingatan
Tenggelam, terbuai pada kesibukan duniawi
Teriakan, gertakan, gebrakan, tak jua menolehkanmu walau sesaat
Mulut terkatup rapat tanpa suara
Asing pada keadaan disekitar
Buta pada apa yang terlihat
Tuli pada apa yang terdengar

Di bawah langit mendung, derai hujan begitu deras
Pada jalan, ada jejak kaki yang mulai tersamarkan
Ada bunga mekar yang terabaikan
Ada ribuan pohon yang terluka

Dengarlah..
Langit menunggu kabar kebaikan dari jiwa-jiwa yang dirindukannya
Jiwa-jiwa yang mampu melihat dan menjamah pelangi dibalik awan gelapnya
Jiwa-jiwa yang namanya disebut-sebut di hadapan Ar-Rahman
Jiwa-jiwa yang dengan setia memperjuangkan cinta Ar-Rahim

Dan—kau, maukah menjadi bagian dari mereka?
Yang dirindukan oleh langit disepanjang perjalanan



02/08/2016; 21:30 wita
#RuangRasa
#HujanRindu

Qamra ‘Awanta
Tetaplah diperjalanan ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar