Mereka bertanya tentang hal yang sama. Semuanya ..
Mulanya, pertanyaan-pertanyaan itu selalu membuat helaan
nafas panjang di dada. Yang hanya bisa terjawabkan dengan senyuman tipis kedua
bibir, tanpa memberikan apa yang mereka minta. Mungkin, aku benar-benar tak
tahu. Mungkin, aku tahu tapi ragu menjawabnya. Mungkin pula tahu dan yakin pada
jawabannya, namun terlalu sakit untuk terkatakan.
Jika mereka saja bertanya-tanya, maka akupun demikian. Dua
masa adalah waktu yang lama. Menjadi penghuni ‘langit’ yang kata kita
mencintainya, terlalu banyak cerita yang kita selesaikan bersama. Cerita yang
tak sekedar cerita. Cerita tentang orang-orang yang mencinta. Namun mengapa??
Daun itu terlalu muda untuk gugur dari pohonnya.
Kau yang di sana. Aku merindukanmu. Mungkin sikap dan ucapan
yang tertunjukkan tak mampu meyakinkanmu bahwa aku menyayangimu. Maka wajar
saja, jika ada banyak hal tentangmu yang baru ku ketahui dari lisan penghuni
lain setelah dua masa itu berlalu. Dari situ, aku sadar. Kita tak sealiran
rasa.
Masih seperti kemarin. Aku ingin berjumpa denganmu. Berjumpa
untuk berkata maaf. Maaf karena tak memberimu yang terbaik. Maaf karena
ternyata bukan aku yang kau mau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar