Duhai diri, bersyukurlah sebab IA memilihmu untuk menjadi pemeran dari permainan ini. sesederhana apapun peran itu, maksimal-lah dalam melakoninya.
Duhai diri, yang dibutuhkan bukanlah kepintaran melainkan
kemauan, kebersediaan, dan kesungguhan. Sebab bilamana kegagalan menjatuhkanmu
berulang kali, kau akan selalu bangkit dan mencoba lagi.
Duhai diri, tetaplah tegar dimanapun waktu menempatkanmu. Seperti
hujan yang tak pernah lelah untuk menguap, naik ke langit, lalu jatuh ke bumi.
Menguap lagi, naik, dan jatuh lagi ke bumi. Demikian seterusnya.
Duhai diri, kau hanya mahluk dengan segala ketidaktahuan
pada apa yang terbaik bagimu, maka percayalah atas kehendakNya, pahami dan
jalanilah tiap takdir yang IA urai satu per satu bagimu.
Duhai diri, berterima kasihlah karna IA menghadirkanmu
mereka--mereka yang percaya padamu, mereka yang katamu mencintainya, maka
janganlah kecewa kau sisipkan pada relung hatinya.
Duhai diri, bersungguhlah dalam ber-niat, bertanggungjawablah
pada ikrar yang terucap serta tiap cinta yang berkumandang. Agar semua bernilai
mahal di mata-Nya dan di matanya..
*sedang merindukan Langit
Qamra 'Awanta
bersegeralah, semua sedang menanti dan menunggu(mu)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar